Pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan yang tradisional yang mana para santri tinggal bersama dan beljar bersama guru atau yang biasanya disebut kyai dan juga mempunyai asrama untuk tempat tinggal santri. Pendidikan yang di ajarkan adalah tentang agama islam yang baik dan langsung di bimbing setiap hari oleh pak kyai. Pondok pesantren biasanya oleh kaum santri disebut Penjara Suci karena di dalam pondok pesantren banyak larangan-larangan bagi santri yang di tuntut untuk selalu belajar dan menjalankan syariat islam dengan baik. Pondok pesantren merupakan tempat orang-orang yang berpotensial besar juga lembaga yang paling efektif dalam mendidik dan membina mental spiritual suatu bangsa, serta berprestasi dalam segala bidang apapun, karena didalamnya banyak mempelajari pelbagai ilmu, baik formal maupun non formal.
Secara geografis PonPes “Darut
Taqwa” sangat strategis karena letaknya 12 Km tenggara Kabupaten Mojokerto dan
2 Km dari jarak kecamatan. PonPes “Darut Taqwa” dibawah asuhan Romo KH. Manshur
Bahruddin menempati area seluas ± 1 Hektar dengan kondisi alamnya yg masih asli
seperti gemercik suara air sungai didepan & dibelakang pondok dan kicauan
suara burung yang menghiasi keheningan malam saat para santri tengah khusuk –
khusuknya melaksanakan sholat malam dan berdzikir.
PONPES “Darut Taqwa” yang berdiri pada tahun 1980 oleh ROMO KH. MANSHUR BAHRUDDIN Putra ketiga dari ROMO KH. BAHRUDDIN KALAM ( Pengasuh Pondok Pesantren “Darut Taqwa” Carat – Gempol Pasuruan. )
sejak awal berdirinya pada tahun 1980 Pondok ini diberi nama oleh pengasuh Romo KH. Manshur Bahruddin yakni Pondok Pesantren “Nurul Huda” yang penamaanya di dapatkan dari ide sang guru dari Romo Kyai Manshur Bahruddin. pada awal mendirikan pondok pesantren pengasuh tidak langsung membangun dan menempati lokasi tersebut karena lokasi yang di tempati masih merupakan persawahan dan perkebunan. sekitar Th. 1996 Romo Kh. Manshur Bahruddin beserta keluarga dan para santri yang pertama kali menempati PonPes “Nurul Huda” Yakni : Sananil Huda, Abd, Rohman, Imam, Toha, Abbas, Imro’atus Saidah, Wartining, Sholihaten dan Suher resmi mengelola PonPes “Nurul Huda”. setelah berjalan 1 tahun nama pondok pesantren pun dirubah menjadi PonPes “Darut Taqwa” karena itu merupakan gagasan atau utusan dari sang guru dari Romo Kyai/pengasuh maka nama pondok pesantren di rubah.
Pembangunan untuk pondok pesantren pada
waktu itu juga sangat tradisional, karena masih memakai rumah kayu atau biasa di
sebut gubuk, para santri juga tinggalnya di gubuk dengan kesederhanaan seperti
itu tetapi aktifitas belajar dan mengaji tetap berjalan.
Saat ini PonPes “Darut Taqwa”
mengalami perkembangan yang sangat pesat, antara lain : para santri di bekali
dengan macam keahlian bukan hanya dibekali ilmu agama saja, para santri juga
diajarkan dalam bidang bangunan, pertukangan, komputer Dll. seperti yang pernah
dikerjakan kira-kira 2 tahun silam yaitu pelatihan ketrampilan permebelan
Pondok Pesantren Se Kecamatan Dlanggu dan kebetulan diadakan di PonPes “Darut
Taqwa” yang bekerja sama dengan BLKL Mojokerto, sebagai wujud bahwa PonPes
“Darut Taqwa” mencetak sebagai kader muslim yang berprestasi, tapi semua itu
tidak terlepas dari pendiri PonPes “Darut Taqwa” ( Romo Kh. Manshur Bahruddin )
yang mempunyai visi : Menciptakan Santri Seng Teges Lan Tegas.
Disamping itu Pon Pes “Darut Taqwa” juga membina santri tua dan dewasa yang di gembleng melalui ilmu agama.
Disamping itu Pon Pes “Darut Taqwa” juga membina santri tua dan dewasa yang di gembleng melalui ilmu agama.
Pondok Pesantren Drut Taqwa juga
memiliki rutinitas thoriqoh yang bernama THORIQOH NAQSABANDIYAH WAL QODRIYAH
(khususnya) dibawah asuhan Mursyidat Thoriqoh KH. Manshur Bahruddin pada setiap
selasa wage ( siang ) dan sesudah sholat Maghrib dilanjut dengan dzikrud
dzakirin ( umumnya ).
Sebagai pondok yang tergolong masih muda namun mempunyai banyak program yang direncanakan. Disamping itu program yang berjalan ± 11 tahun diantaranya Sekolah Diniyah, Syawir (Fiqih, Nahwu), pengajian rutin kitab kuning dan Al-Qu’ran, Dzikrul Dzakirin, Sholawat Diba’ (Diba’ Manaqib dan Al Banjari ), Seni baca Al-Qur’an dll.
Seiring dengan bergulirnya waktu PonPes “Darut Taqwa” semakin diperhitungkan dan mampu berbicara di kalangan pesantren lainnya. semisal pada tahun 2004 PonPes “Darut Taqwa” menjuarai lomba MTQ sekecamatan Dlanggu pada tahun 2007 menjuarai lomba MTQ lagi urutan ketiga tingkat SMP/MTs Se-kabupaten dan Se-kota Mojokerto.
Sebagai pondok yang tergolong masih muda namun mempunyai banyak program yang direncanakan. Disamping itu program yang berjalan ± 11 tahun diantaranya Sekolah Diniyah, Syawir (Fiqih, Nahwu), pengajian rutin kitab kuning dan Al-Qu’ran, Dzikrul Dzakirin, Sholawat Diba’ (Diba’ Manaqib dan Al Banjari ), Seni baca Al-Qur’an dll.
Seiring dengan bergulirnya waktu PonPes “Darut Taqwa” semakin diperhitungkan dan mampu berbicara di kalangan pesantren lainnya. semisal pada tahun 2004 PonPes “Darut Taqwa” menjuarai lomba MTQ sekecamatan Dlanggu pada tahun 2007 menjuarai lomba MTQ lagi urutan ketiga tingkat SMP/MTs Se-kabupaten dan Se-kota Mojokerto.
Pada tahun 2014 Pondok Pesantren
Darut Taqwa mendirikan sekolah formal antara lain SMK Pesantren Terpadu dan SMP
Pesantren Terpadu guna memfasilitasi santri untuk tetap brsekolah di dalam area
pondok, karena sebelumnya para santri di suruh sekolah keluar pondok seperti ke
SMAN 1Kutorejo, SMPN 1 Kutorejo dan SMPN 3 Kutorejo
Harapan kedepan mudah-mudahan PonPes “Darut Taqwa” ngembeh ini tetap diminati masyarakat dan dipercaya masyarakat sebagai pesantren yang ideal. dan yang paling penting mudah-mudahan lembaga serta unit-unit formal dapat terpenuhi seperti apa yang dibutuhkan masyarakat setempat. Amien …………..!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar