Mojokerto adalah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten yang secara resmi didirikan pada tanggal 9 Mei 1293 ini merupakan wilayah tertua ke-10 di Provinsi Jawa Timur. Banyak tempat bersejarah di Mojokerto, salah satunya berupa museum. Museum sendiri adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkoservasi, meriset, mengkomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Musium biasanya dikunjungi oleh para siswa, atau mahasiwa yang sedang mengadakan study tour. Banyak yang menganggap bahwa musium adalah tempat yang membosankan, kurang asyik, dan hanya berisi pantung, lukisan, serta arca-arca peninggalan leluhur atau nenek moyang zaman dahulu. Sebagian generasi milleninals menginginkan study ke tempat yang tidak berbau sejarah karena bagi mereka sejarah itu membosankan.
Tapi faktanya di “Museum Sanggar Gubug Wayang” yang
beralamatkan di Jalan R.A Kartini No.23, Kauman, Prajurit Kulon, Kota Mojokerto,
Jawa Timur berbeda dengan musium pada umumnya. Disini menyediakan beraneka
macam wayangan, pusaka asli Indonesia, musik tradisional, mainan anak jaman
dahulu, dan topeng. Museum
Sanggar Gubug Wayang didirikan oleh Yesen Project Indonesia sebagai wujud rasa
perduli terhadap seni budaya Indonesia yang beraneka ragam. Tujuan didirikannya
musium sanggar gubuk wayang ini adalah agar masyarakat lebih mengenal dan
merasa memiliki seni dan budaya yang sudah diwariskan secara turun temurun. Museum
sanggar gubug wayang memiliki 3 lantai, lantai yang pertama identik dengan
boneka unyil, lantai kedua identik dengan wayang purwa, lantai ketiga identik
wayang golek menyerupai berbagai tokoh besar.
Dilantai pertama terdapat beraneka macam
boneka si unyil karena pak Raden sang pembuat naskah ikut andil meresmikan
musium sanggar gubug wayang ini. Seiring berjalannya waktu pak Raden merasa
sudah mulai menua hingga koleksi boneka unyil, pak olga, pak raden dan
kawan-kawan diwariskan dimusium ini dari bermacam-macam ekspresi atau mimik
wajah yang berbeda-beda. Anatara lantai kedua dan ketiga bisa berisikan banyak
sekali wayangan karena komunitas pecinta seni sekabupaten kota mojokerto ikut
mengibahkan koleksinya yang dikumpulkan semasa sekola untuk dimusiumkan
ditempat ini. beraneka macam wayang ada dari seluruh nusantara hingga cina
berada disini. Wayang para tokoh besar dari presiden pertama soekarno hingga
sekarang joko widodo, aktor ibu kota seperti grup warkop DKI, atau grup lawak
yang lainnya juga ada musium gubug wayang ini yang dinamakan wayang dagelan.
Museum
sanggar gubug wayang diresmikan pada tanggal 15 Agustus 2015. Hampir setiap
item wayangan, alat musik, topeng, mainan, boneka selalu ada bunga yang
beralaskan daun pisang, alasannya adalah agar pengunjung bisa menghirup aroma
yang alami, karena apabila menggunakan pewangi ruangan ditakutkan akan merusak
atau mengotori beberapa koleksi musium. Banyak pengharum ruangan yang memang
meninggalkan noda atau bekas warna kekuningan. Hingga aroma bunga memang sangat tepat digunakan disamping lebih alami,
tidak mengganggu kesehatan karena bau yang sangat menyekat. Dalam musium ini
pengunjung sangat dimanjakan oleh tour guide yang sangat ramah, tempat yang
sangat bersih, alunan musik tradisional sehingga terbawa nuansa budaya semakin
kuat, film-film mengenai kebudayaan, beraneka wayangan yang sangat fantastik.
Cukup berbayar 30.000 per orang mendapatkan ilmu dan pengalaman yang sangat
tidak dapat dilupakan.
Banyak seklali pengunjung yang datang ke musium
ini, mulai dari siswa yang sedang mengadakan study tour, mahasiswa yang
menyusun skripsi, hingga generasi
millennials yang sedang jalan-jalan dan ngedate dengan pasangan datang ketempat
ini. Museum
sanggar gubug wayang merupakan tempat yang sangat menarik untuk digunakan
sebagai spot foto selfie, sambil kita belajar dan mengenal sejarah, kita juga
bisa eksis disosial media. Berikut
komentar para pengunjung yang sudah datang ketempat ini melalui akun resmi www.gubug-wayang.com : @cans Moker,
“Bagus buat edukasi enak dan mengenal akan sejarah yang dimiliki Indonesia”,
@Dark Hole, “Koleksi wayang dan benda-benda tenpo dulu lengkap, bagus untuk
foto-foto”, @Budi Harti, “Tempatnya memiliki arsitektur yang kuar biasa dan
bisa mengenal keberagaman budaya”. Untuk para generasi millennials
berkunjunglah kamu ke tempat dimana dia yang akan menguntungkan kamu, bukan dia
yang akan menjerumuskan kamu.
blognikiratnasari.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar