Selasa, 06 November 2018

Doodle ART di Zaman Milineal Kalangan Mahasiswa Mojokerto

Doodle ART di Zaman Milineal
Kalangan Mahasiswa Mojokerto

Contoh Hasil Karya Sonia (IP-UNIM)



Doodle ART ? siapa yang belum mengenal Seni menggambar yang satu ini, tentu pasti sudah mengenalnya. Di Zaman yang serba Modern saat ini corat-coret yang satu ini sudah dikenal banyak orang loh. Terutama di zaman milineal yang satu ini dikalangan remaja yang ada di Mojokerto, sebagian remaja masih sangat menggemari doodle art. Doodle ART secara harfiah ke bahasa Indonesia berarti mencoret. Mencoret merupakan hal paling mudah di lakukan, dengan media untuk menulis. Seperti hal-nya bolpoin, kertas dan pensil. Kita dapat menghasilkan sebuah karya atau gambar yang unik dan menarik. Coretan yang dihasilkan oleh para remaja saat ini, sangat menarik karena setelah membuat coretan biasanya di apload di sosial media mereka, sehingga membuat ketertarikan tersendiri pada pengguna sosial media. Kegiatan mencoret seperti ini juga sering disebut dengan Doodling.
Doodle ART sendiri adalah suatu gaya menggambar dengan cara mencoret, terlihat abstark, ada yang tidak bermakna juga ada yang bermakna. Terkadang karya yang dihasilkan tidak memiliki bentuk yang benar namun terlihat menarik dan unik saat melihat coretan doodle art. Doodle art itu sebuah ekspresi jiwa  begitu lah pernyataan dari salah satu penyuka doodle art(Sonia). Sebuah karya doodle biasanya melukiskan perasaan si pembuatnya, bisa terlihat dari goresan-goresan yang dihasilkan. Terkadang coretan tersebut keluar dengan sendirinya tanpa disadari oleh pikiran kita. Doodle art kadang mampu menenangkan hati si pembuatnya, karena tak jarang doodle art yang dihasilkan coretan tersebut melambangkan isi hati si pembuatnya. Semakin di buat dengan sepenuh jiwa dan perasaan, karya yang dihasilkan semakin menarik, unik dan bermakna dalam. Karya yang dihasilkan juga membuat doodle tidak sekedar menjadi hobi corat-coret saja, akan tetapi mempunyai kedalaman makna dan gaya doodle art juga memiliki sejarah. Masih ingatkan kalian tentang pelajaran sejarah ? Tahu kan core-coretan yang terdapat di gua-gua zaman dahulu ?. Itu salah satu gaya doodle art tertua, bahkan sebelum orang mengenal tulisan. Dimana doodling dijadikan alat untuk menceritakan sebuah kisah turun temurun.
Sekarang Doodle art semakin berkembang dikalangan remaja Mojokerto, bentuknya yang abstrak dan memiliki keunikan tersendiri membuat pelakonnya semakin bertambah dari hari ke hari.  Bahkan tanpa disadari kita sering menghasilkan karya doodle, contohnya saat kamu merasa bosan pelajaran dikelas, pastinya sering mencoret-coret di kertas tulis kan ? coretan tersebut adalah doodle art. Doodle art merupakan sarana untuk menciptakan karya dan kreatifitas yang murah meriah. Tidak perlu kertas khusus seperti kanvas, krayon dan spidol warna, di bungkus rokok sekalipun bisa dilakukan. Semua kembali ke pelakon doodle art itu sendiri dalam memilih peralatan dan gaya doodling yang nyaman bagi dirinya.

Kini gaya doodle art banyak di pakai sebagai salah satu elemen dalam desain grafis, di semua sosial media.facebook, instalgram dan media sosial lainya, bahkan google pun juga pernah menggunakan doodle art. Dengan menggunakan unsur doodle art, pesan yang disampaikan dalam karya lebih terkesan bersahabat, santai dan manusiawi.  Sebagian remaja di zaman milineal ini juga masih banyak yang menghasilkan karya doodle art. Seperti halnya yang dilakukan oleh remaja satu ini, yang mengaku menyukai hobi doodle art. Dia juga sering kali mengikuti komunitas doodle art yang setiap minggu berkumpul dan membuat doodle art yang baru dan menarik. Dia adalah Soniatin, gambar di atas dan dibawah ini merupakan hasil karyanya sendiri yang sering kali di apload di sosial media atau whatsapp. Cewek mahasiswa mojokerto ini sangat senang apabila sudah bisa menuangkan ide kreatifnya di doodle art.
andriyan2.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar