TAK
HANYA DI PEKALONGAN, MOJOKERTO JUGA PUNYA BATIK YANG KHAS
Batik merupakan kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan
telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa). Yang merupakan
warisan nenek moyang bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Tradisi membatik pada
mulanya merupakan tradisi turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat
dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat
menunjukkan status seseorang. Jenis dan corak batik tergolong amat banyak,
namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing
daerah yang amat beragam. Khasanah budaya bangsa Indonesia yang demikian kaya
telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik dengan ciri khasnya
sendiri.
Semenjak industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan
teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul dikenal sebagai batik cap atau
batik cetak, sementara batik tradisional yang diproduksi dengan tulisan
menggunakan canting dan malam disebut batik tulis. Dalam perkembangannya, batik
yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kini menjadi pakaian rakyat yang
digemari baik wanita maupun pria. Baju batik yang dulu kerap dikenakan pada
acara resmi saja, namun sekarang baju batik telah berkembang menjadi pakaian
sehari-hari. Baju batik dipakai sebagai seragam siswa sekolah dan pegawai
negeri, dimodifikasi menjadi busana atau gamis wanita, kemeja pria, rok
anak-anak, hingga jaket yang bernuansa batik.
Di Mojokerto sendiri, perkembangan batik sangat meluas.
Pemakaian batik dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga
orang dewasa. Batik dipakai dari pergi ke kantor, perkumpulan organisasi,
seragam sekolah, menghadiri acara pernikahan, ke kampus, dan lain sebagainya.
Produksi batik di Mojokerto juga berkembang dengan pesat, salah satunya
produksi Batik Bu Dar. Batik Bu Dar beralamatkan di Griya Permata Meri Blok A4
No. 32 Kec. Magersari Kota Mojokerto. Bu Dar memulai membuat batik sejak tahun
2005 dan memutuskan membuat toko batik di depan rumah. Batik Bu Dar menjual
aneka batik khas kota Mojokerto dengan kualitas dan desain yang bagus serta
harga bersaing. Bisa juga dipesan motif lain dengan desain yang dikehendaki
oleh pembeli.
Batik Bu Dar memproduksi dua jenis batik yakni batik tulis dan
batik cap. Batik tulis caranya ditulis dengan tangan manual, pengerjaan sekitar
4-5 hari, sedangkan batik cap di cap menggunakan alat khusus cetakan, 1 hari
pembuatan sudah bisa jadi. Salah satu motif yang menjadi favorit konsumen ialah
batik rengkik. Kain batik rengkik inipun merupakan batik unggulan yang
dipergunakan untuk pakaian khas Kota Mojokerto. Kain bermotifkan ikan rengkik
yang menggambarkan makanan khas Kota Mojokerto yang berasal dari ikan rengkik,
dimana ikan rengkik ini banyak hidup di sungai Brantas yang melewati Kota Mojokerto.
Warna orange pada kain melambangkan warna khas Kota Mojokerto.
Pemasaran Batik Bu Dar sudah melejit sampai ke luar Jawa.
Batik Bu Dar juga ikut serta dalam pameran di Batam dalam rangka mengembangkan
dan mempromosikan produk atau karya Dinas Koperasi dan UMKM dari berbagai
wilayah Indonesia, parade Gus dan Yuk serta Batikku Batikmu. Bahkan Mbak Puti,
orang yang pernah menjadi Cawagub Jatim pernah mengunjungi rumah kerajinan
batik milik Bu Dar untuk melihat langsung proses pembuatan batik tulis. Mbak Puti
berpesan ke pengrajin agar menggali motif-motif lawas di Jawa Timur agar bisa
direplikasi, agar generasi muda tahu bahwa Mojokerto punya seni batik yang
tinggi dengan motif lawas yang selama ini belum dikembangkan.
Batik di Mojokerto memiliki keunikan, yakni pada nama-nama
coraknya yang sangat asing dan aneh di telinga sebagian orang. Misalnya Gedeg
Rubuh, Mrico Bolong, Gringsing, Surya Majapahit, Alas Majapahit, Lerek Kali,
Matahari, dan Pring Dapur. Motif batik Mojokerto mengambil corak atau motif dari
alam sekitar kehidupan manusia yang mampu memberikan gambaran mengenai ciri
daerah Mojokerto.
Tentu, kita sebagai generasi milenial, yang terlahir di
Mojokerto, patut berbangga dengan batik-batik indah nan uniknya. Sepantasnya
dilestarikan dan berkontribusi agar batik-batik Mojokerto mampu bersaing dan
berkualitas tinggi. Dengan hal kecil seperti mengenakan batik pada saat
hangout, ngantor, ke kampus, dan lain-lain, bisa membuat batik tetap eksis di
kalangan manapun. Jadi, jangan malu ya memakai batik, karena batik tidak
selamanya terkesan kuno loh! Batik-batik sekarang sudah mulai mengikuti trend
masa kini, seperti dimodif menjadi busana batik, seragam batik, kemeja batik,
dan lain-lain. Cocok untuk kaum milenial yang ingin tampil keren namun tetap
ada unsur budaya tercinta. Sehingga, tak heran sekarang sudah banyak orang yang
memiliki koleksi baju batik, bahkan terkadang batik menjadi pakaian yang wajib
dipunyai. Yuk, jangan malu pakai batik dan tetap lestarikan budaya. IntanDani.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar